Sebuah danau yang menjadi sumber air Sungai Kapuas menjulur sepanjang 1.143 kilometer dan mengambang di antara gunung-gunung menjulang setinggi 750 meter. Menempuhnya harus menyusuri sungai sejauh 700 kilometer dari Pontianak dan beberapa riam memaksa Anda untuk mendorong long boat yang membelah air Kapuas yang kecoklatan. Mengunjungi Taman Nasional Danau Sentarum adalah pembuktian petualangan Anda di Kalimantan yang menyatukan flora, fauna, dan budaya dalam keranjang wisata saat liburan nanti.
Luasnya membentang di Kalimantan Barat dan fungsinya yang vital bagi kehidupan di sepanjang jalur sungai yang mengalir darinya menjadikan taman nasional ini diakui sebagai salah satu situs Ramsar, sebuah perjanjian internasional yang melindungi daerah konservasi air terpenting dunia. Sebelum tahun 1999, status taman nasional ini belum lahir. Bahkan proses kelahirannya harus melalui proses panjang, hingga tahun 2006, barulah operasionalisasi taman nasional ini betul-betul berjalan. Taman Nasional Danau Sentarum menjadi Destinasi Wisata Internasional dimana keindahannya mewarnai foto-foto perjalanan para petualang dunia.
Video Danau Sentarum
Saat pasang, kedalamannya mencapai 6 hingga 8 meter, airnya menjadi coklat kemerahan akibat bahan asam tannin dari pohon dan daun yang membusuk di dalam air. Fungsinya sungguh banyak, bagi kehidupan flora dan fauna, juga bagi manusia. Saat surut, danau ini hanya menyisakan beberapa titik air sebagai sumber hidup bagi mahluk-mahluk yang bersembunyi di balik semak belukar taman nasional ini. Kapuas pun tak selamanya besar saat danau ini tak menyisakan tabungan airnya. Maka penting sekali menjaga kelestarian danau ini bagi keberlangsungan mahluk hidup di danau, di ujung sungai, dan segala sesuatu diantaranya.
Beberapa endemik, yakni satwa dan tumbuhan khas dari daerah ini, tersebut dalam catatan ilmuwan seperti tembesu atau tengkawang (Shorea beccariana), jelutung (Dyera costulata), ramin (Gonystylus bancanus), meranti (Shorea sp), keruing (Dipterocarpus sp), dan kayu ulin (Eusideroxylon zwageri). Penduduk yang tinggal di sekitar danau terhitung sebanyak 20 desa dan mengakomodir sekitar 20.000 penduduk yang sudah terbiasa dengan obat-obatan alami seperti ambong-ambong (Blumea balsamifera), akarara (Ficus sp), asam kandis (Garnia sp), asam tekala (Alpinia sp), aur-aur (Aneilema scaberrimun), bangelai (Zingiber pupureum), bawang gilang (Eleutherine americana), gambir (Uncaria gambir), kayu lawang (Cinnamomum sp), kunyit kuning (Curcuma domestica), kunyit putih (C. Zedoaria) nilam (Pogostemon cablin), dan pasak bumi (Eurycoma longifolia).
Selain itu, bila Anda cukup beruntung, beberapa satwa unik dapat ditemui seperti si amang (Hylobates muelleri), keluarga kera seperti bekantan (Nasalis larvatus), orang utan (Pongo pygmaeus), long-tailed monkey (Macaca fascicularis), tupai (Callosciurus notatus, C. Prevostii), tupai besar (Ratufa affinis), beruang madu (Helarctos malayanus), dan macan pohon (Neofelis nebulosa). Beberapa jenis burung cantik seperti bekakak (Halcyon capensis), enggang gading (Rhinoplax vigil), rangkong (Buceros rhinoceros), elang kepala putih (Haliastur Indus), dan burung Raja Udang (Alcedo meninting), adalah tuan rumah yang mewakili 230-an spesies burung, 143 spesies mamalia, dan 23 spesies endemic dari Kalimantan, termasuk ikan arowana asia dan ikan badut loach botia. Sekitar 26 jenis reptilpun ditemukan di taman nasional ini termasuk false gavial dan buaya estuarine.
Siapkanlah perbekalan petualangan Anda yang selama ini hanya dipajang. Pesan paket dari sekarang atau ajaklah beberapa teman untuk menemani liburan Anda ke Kalimantan Barat dan taman nasionalnya yang belum banyak disentuh. Tak hanya sekedar alamnya yang menawan, budayanya pun akan mengajak Anda untuk hidup sementara di dunia dongeng tentang Kalimantan yang menantang.
Labels:
EQUATOR ONLINE
KEINDAHAN DANAU SENTARUM