SIAPA tak kenal lagu “Yogyakarta”. Sebuah lagu yang melegenda ciptaan musisi ternama; Katon Bagaskara. Meski dibuat tahun 1991, lagu ini masih ngetop hingga sekarang. Saking populernya, “Yogyakarta” selalu dinyanyikan pengamen-pengamen di seantero negeri. Tembang yang mampu mengobati kerinduan para mantan perantau kota gudeg. Disukai semua lapisan umur dan golongan.
Namun, “Yogyakarta” ini bukan satu-satunya lagu Katon yang menceritakan suasana sebuah kota. Dua puluh tahun berlalu, musisi kelahiran Magelang 14 Juni 1966 ini kembali menciptakan lagu bertema kota. Dan, ternyata kota itu adalah Singkawang. Rencananya singel ini akan diluncurkan Februari tahun 2012, bertepatan dengan Festival Cap Go Meh.
Mengapa Singkawang? “Saya bukan musisi yang bisa dipesan bikin lagu. Tapi entah kenapa, pesona Singkawang masuk ke dalam diri saya. Saya kagum dengan kota ini. Kota kecil yang indah. Yang membuat saya kagum adalah keberagamannya dan kesederhanaannya,” ungkap pria yang bernama asli Ignatius Bagaskoro Katon ini.
Singkawang menurut Katon adalah tempat yang unik. Kota yang penuh keberagaman, dimana perbedaan begitu kentara di sini, namun suasananya tetap harmonis. “Saya orang yang cinta keberagaman. Jangan pernah anti-keberagaman. Justru perbedaan itulah yang membuat kita semakin kuat,” katanya.
Namun sayang, ketika penulis meminta lagu tersebut dinyanyikan, orang yang juga produser musik ini tak mau. “Masih rahasia, sabar saja,” ujarnya. Untuk aransemen, Katon masih mau membeberkan. “Lagu ini unik. Menggabungkan unsur musik Tionghoa, Melayu, dan Dayak. Intronya adalah dentingan sape’ yang bernada pentatonis, namun tiba-tiba nanti akan meloncat ke gaya pop seorang Katon,” tuturnya.
Soal lirik, Katon enggan menjelaskannya lebih lanjut. Ia hanya memberikan gambaran umum bahwa, cerita dalam lagunya itu masih soal suasana sebuah kota. Yang membedakannya dengan “Yogyakarta” adalah, lagu tentang Singkawang yang belum diketahui judulnya itu menonjolkan nilai-nilai perdamaian dan keharmonisan dalam kemajemukan.
Apakah ada unsur percintaan dalam lagu ini? Katon menjawab diplomatis. “Tidak tahu, lihat saja nanti. Tapi yang pasti cinta itu menolak perbedaan. Tuhan yang maha kuasa saja menciptakan kita berbeda-beda. Kenapa kita menolaknya,” imbuh suami dari Ira Wibowo, pemain film yang juga presenter top.
Proses rekaman lagu ini sendiri dilakukan dalam studio milik Katon di Jakarta. Katon Bagaskara juga melibatkan musisi-musisi lokal Singkawang dalam pembuatannya. Perihal detail lagu, silahkan pembaca sabar, tunggu hingga bulan dua tahun depan. Tapi yang pasti, soal keuntungan materi, Katon tidak berharap banyak dari lagu ini.
“Karya ini (lagu Singkawang) bukan untuk bersaing di industri musik. Karena karya yang baik itu tidak dibuat semata-mata untuk komersil. Karya yang baik itu bukan untuk populer, tapi bisa jadi inspirasi pendengarnya. Soal keuntungan itu belakangan, saya terserah pendengar saja,” pungkas Katon.
Labels:
EQUATOR ONLINE
KATON BAGASKARA CIPTAKAN LAGU KHUSUS KOTA SINGKAWANG